Pasutri Gelar Pesta Seks Swinger 10 Kali di Jakarta dan Bali: Polisi Ungkap Motif dan Keterlibatan WNA

Jakarta, 12 Februari 2024 – Polisi mengungkapkan pasangan suami-istri berinisial IG (39) dan KS (39) telah menggelar pesta seks swinger atau bertukar pasangan sebanyak 10 kali di Jakarta dan Bali. Pesta seks ini berlangsung selama satu tahun dan melibatkan beberapa peserta dari berbagai negara.
Menurut Direktur Reserse Siber Polda Metro Jaya, Kombes Roberto Pasaribu, alasan pasangan ini memilih Jakarta dan Bali sebagai lokasi acara adalah karena kedua kota tersebut sering menjadi tempat kegiatan seksual menyimpang, khususnya yang melibatkan wisatawan mancanegara (WNA). “Pesta seks tersebut lebih banyak terjadi di daerah pariwisata yang melibatkan WNA,” ungkap Roberto dalam keterangannya kepada wartawan pada Minggu (12/2/2024).
Lokasi Pesta Seks di Bali dan Jakarta
Kombes Roberto merinci bahwa delapan kali pesta seks digelar di Bali, sedangkan dua kali sisanya di Jakarta. Dalam penyelidikan sementara, polisi menemukan bukti keterlibatan WNA dalam pesta-pesta tersebut. “Ada beberapa video yang menunjukkan keterlibatan WNA, dan saat ini kami sedang mengidentifikasi mereka melalui data face recognition,” tambahnya.
Lebih lanjut, Roberto menjelaskan bahwa pasutri tersebut juga sudah merencanakan pesta seks lanjutan di Bali dengan melibatkan lebih banyak WNA. Namun, rencana tersebut gagal setelah polisi berhasil membongkar kegiatan ilegal ini.
Pasutri IG dan KS Ditahan, Dikenakan Pasal Tindak Pidana
Saat ini, IG dan KS telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan oleh pihak kepolisian. Mereka dijerat dengan beberapa pasal hukum, antara lain Pasal 45 ayat (1) juncto Pasal 27 ayat (1) Undang-Undang ITE dan/atau Pasal 4 juncto Pasal 29 dan/atau Pasal 7 juncto Pasal 33 dan/atau Pasal 8 juncto Pasal 34 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi. Selain itu, polisi juga tengah menyelidiki kemungkinan terjadinya tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang terkait dengan aktivitas mereka.
Motif Pesta Seks: Hasrat Seksual dan Keuntungan Ekonomi
Polisi juga mengungkapkan bahwa ada dua motif utama di balik penyelenggaraan pesta seks oleh pasangan IG dan KS. Pertama, motif hasrat seksual, di mana salah satu dari mereka memiliki fantasi seksual yang tidak dapat dipenuhi tanpa kehadiran orang lain dalam aktivitas tersebut. “Motif utama adalah hasrat seksual, di mana salah satu pasangan tidak bisa berhubungan seksual layaknya orang dewasa tanpa adanya pihak lain,” jelas Roberto.
Motif kedua adalah ekonomi. Pasangan tersebut diketahui mendapatkan keuntungan dari pendapatan iklan melalui Google AdSense pada situs web yang mereka kelola. Meskipun jumlah keuntungan masih dalam perhitungan, Roberto menjelaskan bahwa mereka menghasilkan uang dari konten streaming yang dilihat oleh orang-orang yang terlibat dalam pesta seks tersebut.
Penyelidikan Lanjutan oleh Polisi
Polisi kini terus melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap jaringan dan transaksi keuangan yang terkait dengan aktivitas ilegal ini. Tindakan tegas terhadap pasangan IG dan KS diharapkan dapat memberikan efek jera serta mencegah penyebaran kegiatan serupa.
Kesimpulan
Kasus pasangan suami-istri yang menggelar pesta seks swinger di Jakarta dan Bali menjadi sorotan publik. Polisi terus mendalami motif, keterlibatan WNA, serta kemungkinan tindak pidana lainnya, seperti pencucian uang. Masyarakat diimbau untuk selalu berhati-hati terhadap potensi aktivitas ilegal yang dapat merusak tatanan sosial dan moral di masyarakat.